Meski kita tidak bisa mengiringi tulisan dengan gerak tangan atau wajah, ada beberapa versi tulisan pengganti isyarat.
Isyarat wajah dapat diwakili oleh apa yang disebut "smiley" atau "emoticon": gambar wajah yang disusun dari huruf. Tiga smiley yang paling sering digunakan:
:-) ;-)
dan
:-(
(Agar Anda melihat dan mengerti simbol-simbol ini, miringkan kepala Anda ke kiri 90 derajat, maka Anda akan melihat wajah-wajah mungil.)
Meski pengartian tiap orang mungkin sedikit berbeda terhadap dua smiley teratas, bagi saya smiley yang pertama lebih berarti "Saya senang" dan yang kedua lebih mengandung arti "Saya bercanda". Smiley ketiga, mungkin semua orang setuju, berarti "Saya sedih".
Contoh:
Hei, coba tebak - aku berhasil menyelesaikan spec untuk thromblemeister lebih cepat dari jadwal! :-) Sebentar lagi aku kaya! ;-)
Smiley kedua, ;-), menandakan sebetulnya Anda bercanda: Bos tidak akan menaikkan gaji sampai sebesar itu. Tapi setidaknya smiley tersebut tidak sedramatik kata "TIDAK!" atau "BERCANDA!" atau "MANA MUNGKIN!"
Hei, coba tebak - aku berhasil menyelesaikan spec untuk thromblemeister lebih cepat dari jadwal! :-) Sebentar lagi aku kaya! - BERCANDA!
Ada isyarat ASCII lain yang tersedia, untuk semua ekpresi yang bisa Anda pikirkan, mulai dari sakit (%^p) hingga marah (>:-<) hingga terkejut (:-o). Bahkan ada kamus Smiley yang bisa Anda lihat seandainya Anda merasa kekurangan. (Catatan: beberapa definisi smiley di kamus tersebut saya rasa kurang sesuai dengan penggunaan umum yang biasa saya jumpai, tapi pendapat Anda mungkin berbeda.)
Misalnya Anda bertanya pada si perancang thromblemeister apakah boleh tongkat pada alat disetel hingga ke angka sepuluh setengah. Bayangkan si orang tersebut berkata, "Mmm", lalu berhenti lama, menggaruk kepala, melihat ke lantai, mengernyitkan dahi, mengertakkan gigi, baru akhirnya meneruskan lagi, "Yah", diam sejenak lalu berkata, "Barangkali saja alatnya tidak akan meledak." Anda akan tahu seberapa buruk ide Anda tadi. Sementara jawaban polos:
Yah. Barangkali saja alatnya tidak akan meledak.
kurang memberi gambaran. Saya suka memberi banyak spasi dan menulis "bunyi berpikir", seperti:
Yaaahhh..., hmmmm emm. Yaaaah, *barangkali saja* alatnya tidak akan meledak.
Spasi juga bisa dipakai untuk memperjelas kata-kata mana yang termasuk ke dalam anak kalimat tertentu. Misalnya, sulit menguraikan kalimat berikut:
Anda ingin memakai thromblemeister yang tangan kiri atau yang tangan kanan yang dengan half-twist atau dengan Jackadoody brocket?
Gunakan outline (seperti dalam membuat kerangka karangan):
Anda ingin memakai 1. thromblemeister tangan kiri atau 2. tangan kanan, dengan a. half-twist b. Jackadoody brocket
Masalah satu-satunya dengan penggunaan outline seperti ini, biasanya membuat orang cenderung membalas dengan hanya menuliskan kode jawabannya saja, misalnya
2b.
Untuk menghindarinya, gunakan struktur seperti di bawah:
Anda ingin memakai yang mana? thromblemeister tangan kiri atau thromblemeister tangan kanan dengan half-twist atau thromblemeister tangan kanan dengan Jackadoody brocket?
Sehingga orang dapat meng-cut-and-paste pilihan lengkap yang mereka inginkan:
> tromblemeister tangan kanan dengan Jackadoody brocket?
Saya cenderung memakai banyak tanda baca "ala buku komik". Misalnya untuk:
Aku bingung, juga kesal. Kenapa laporanku kamu berikan ke Jack, bukannya Jill?
saya akan menulis:
?!?! Kenapa laporanku kamu berikan ke Jack, bukannya Jill?!?
Tanda tanya bisa melambangkan alis yang terangkat atau ucapan "Hah?". Tanda seru melambangkan rasa terkejut atau bahkan muka yang cemberut dan marah. Gabungan keduanya bisa diartikan rasa heran dan tidak percaya.
Orang sejak dulu rupanya senang melambangkan mengomel atau menyumpah
dengan deretan tanda baca, misalnya: Dasar #%&#$(*! Kadang
Anda juga menjumpai huruf tertentu diganti dengan bintang. Misalnya: That
son of a b*tch (Haram jad*h!), atau juga That son of
a b**** (Haram j****!) atau bahkan (yang satu ini amat jarang)
s*n of a b*tch! (H*r*m j*d*h!) (Dalam kenyataan, bentuk
penyensoran diri semacam ini jarang ditemui; orang yang ingin memakainya
menulis lengkap; sementara yang tidak, tidak memakai sama sekali.)
Lanjut ke Status