Panduan Menulis Email yang Efektif

Formalitas


Saya mengamati bahwa formalitas kadang digunakan untuk menunjukkan ketidaksanggupan seseorang untuk memberi respon. Ada situasi-situasi di mana seseorang tidak dapat merespon dengan bebas. Seperti percakapan yang melibatkan pihak yang amat berbeda status (misalnya antara rakyat biasa dengan Ratu Inggris), atau di mana pemirsanya belum lahir, meninggal, dan/atau banyak jumlahnya. Dalam kondisi seperti demikian cenderung digunakan bahasa yang amat resmi.

Sebaliknya, percakapan yang intim menggunakan bahasa yang amat tidak resmi. Bayangkan seandainya Anda menggunakan bahasa yang sama kepada pasangan Anda seperti jika berbicara dengan Ratu, mungkin pasangan Anda akan bingung dan bertanya-tanya dalam hati, hal apa yang telah membuat Anda marah!

Sampai tingkat tertentu Anda dapat mengendalikan seberapa banyak respon yang Anda dapat lewat seberapa resmi bahasa yang Anda gunakan. Karena email begitu mudah diresponi, orang cenderung menggunakan bahasa yang sangat tidak resmi.

Nada yang tidak resmi akan mengundang orang lain untuk merespon. Sesuai jika Anda memang menginginkan banyak respon. Namun jika alamat email Anda amat terpublikasikan, mungkin Anda akan memperoleh terlalu banyak respon email.

Karena itu perhatikan nada bicara Anda. Jika ingin orang merespon, tulislah seperti mengobrol dan gunakan bahasa yang informal. Jika tidak ingin orang mengirim email, tulislah pesan yang lebih resmi. 


Kembali ke Daftar Isi
Kembali ke Status

Lanjut ke Ucapan Salam dan Signature


Kaitlin Duck Sherwood <http://www.webfoot.com/ducky.home.html?Estyle>
Terj. Steven Haryanto <steven@haryan.to>
Versi pertama terjemahan 5 Jan 1999.
Perubahan 24 Jan 1999. Sebagian tulisan dihilangkan dari terjemahan. Contoh spesifik Indonesia ditambah.
Update dan perbaikan terjemahan 19 Mei 2001.